Setelah sekian lama ray menanggung rasa rindu ini, sore itu dia memutuskan untuk berangkat ke jakarta melepas semua kesibukanya, menangguhkan jadwal kunjunganya kebebrapa tempat dalam rutinitas kerjanya sebagai refresentatif sebuah perusahaan obat dimana dia dipatok target setiap bulanya.
"Apakah kau yakin reyhan?" pertanyaan dari ibunya yang seolah meragukan keputusanya.
Namun pertanyaan dan raut wajah ibunya yang seolah menyuruh Ray menimbang ulang keputusanya tak sedikit pun menyurutkan tekadnya.
" ya aku yakin" jawab Ray dalam hati sambil menyunggingkan senyuman sebagai jawaban atas pertanyan ibunya.
Dari terminal bis jogja Ray naik bis jurusan jogja - jakarta, bis melaju melewati beberapa kota, purworejo, kebumen dan saat memasuki purwokerto Ray sudah lelap tertidur dinina bobokan lagu-lagu sheila on 7 dari tv bis yang dinaikinya.
Kejadian itu kira-kira satu tahun yang lalu ketika awal Ray bekerja sebagai Med. Reff (Medical Refresenttif) ketika dia memasuki sebuah apotek sabila dijalan menteri supeno daerah pakel dekat lampu merah sebelum belokan arah terminal jogja.
Ray masuk apotek itu dengan kaku dan ragu karena masih baru didunia kerjanya, dia harus mempresentasikan obat-obatan produk dari perusahaanya dan ketika dia masuk dan dipersilahkan duduk oleh seorang perempuan , ehmm perempuan cantik berjilbab putih bermata indah berwajah ramah selalu senyum dan ceria.
Eiiitss...sebelum Ray hanyut dalam lamunan tiba-tiba ada orang yang memanggil "Rei..!" spontan saja Ray pun menyahut "ya apa?" namun mba aida perempuan agak gemuk yang memanggil malah bengong lalu tertawa dan perempuan yang dihadapan Ray pun gak kuat ikut senyum sambil berkata "ada apa mba aida?".
Ray jadi malu, malu banget harusnya ia sadar mana ada yang tahu nama dia, mana ada orang yang kenal sama dia , dia kan baru ketempat ini haaaaah Ray menghirup napas pelan tapi dalam sambil menahan malu. ternyata bukan dia yang dipanggil lalu siapa? siapa dong nama perempuan didepan dia ! Rey juga dong pastinya!!!
Ray menjelaskan maksud kunjunganya kemudian memperkenalkan diri "saya Reyhan, dan biasa dipanggil Rey juga"
Dan ketika menjelaskan yang ini Ray masih malu. sambil mengangkat kedua tanganya di depan dada perempuan ini pun memperkenalkan dirinya "saya Reisa dan dipanggil Rei juga hehe ".
Mba Aida yang dari tadi nguping terhalang bilik lemari kaca iseng memanggil "Reii..." dan entah kenapa keduanya sepontan menjawab "Yaa.." mendengar dan melihat keduanya sepontan nyahut mba Aida tertawa terpingkal-pingkal sambil godain "ciee kompak ni yeee..."
kejadian gak hanya sampai disitu , ketika Ray hendak pulang dan memarkir sepeda motornya dia berkata lebih tepatnya ngomel-ngomel sama helmnya " haaah bego malu.. maluu bangett!!! ".
Bagai disambar petir di siang bolong mba Aida serta reisa yg kebetulan berada tepat di belakang Ray mereka hendak mengambil sesuatu dari bagasi motornya, mendengar umpatan Rey lantas mba Aida menimpali
"kalo malu tutupin saja mukanya pake bantal, ups,, gak ada bantal ya pake helm aja deh hahaa " gubrakkk Ray gak kuat nahan malu.
Ray yang sejak awal mengagumi kecantikan Reisa dan sempet salah tinkah di depan Reisa ternyata gak bertepuk sebelah tangan karena Reisa diam-diam juga memiliki rasa yang sama . namun jalinan hubungan indah hanya beberapa bulan saja karena sedikit terganggu dengan kepindahan Reisa ke jakarta.
Karena harus menunggui ibunya yang mulai sakit-sakita karena usia. dan tepat di hari ulang tahunya Reisa, Reyhan ingin mengungkap rasa menegaskan niat dan asanya sama Reisa.
Pagi ini jakarta belum begitu ramai terlihat indah dan cerah. ya hari yang indah dimana Reisa berulang tahun, dan setelah memberitahukan keberadaanya di jakarta melalui handphone dan meminta rute jalur menuju rumah Reisa, Reyhan pun meluncur menelusuri padatnya kota jakarta.
Ahirnya keduanya pun bertemu di rumah Reisa kecanggungan yang biasa ada hilang dihempas rasa rindu yang menggebu. dan ketika moment Ray mengucapkan selamat doa dan harapanya tuk yang berulang tahun, Rey mengeluarkan bingkisan dan menyodorkanya pada Reisa
"bukalah "
" gak usah repot-repot Ray " jawab Reisa.
" gak repot kok, buka saja sekarang " pinta Rey.
ketika Reisa membuka isi bingkisan itu ada sebuah kertas yang terselip dalam kado Reyhan dan Reisa lebih tertarik dengan isi tulisan dari kertas itu dibanding barang indah didalamnya. Reyhan sedikit menegang berdebar jantungnya saat Reisa mulai membaca tulisanya, sebuah puisi sederhana namun jawabanya atas puisi ini akan berpengaruh penting dalam kehidupan Rey ke depanya.
Berlayarlah denganku
dalam lautan cinta
dengan hembusan angin restuNYA
Berlayarlah denganku
bersandarlah dipundaku
mengarungi lautan cinta
membangun biduk perahu kita
sesuai syariat ajaraNYA
mengikuti sunah nabi dan rosulNYA
*******************************
cerpen ini terinspirasi dari lagu sheila on 7 dengan judul yang sama, dan hanya fiktif belaka mohon maaf bila ada kesalahan.