Kamis, 13 Februari 2014

kau bintang dihatiku




"Nek cinta itu gimana sih nek" tanya ocim pada nenek uban neneknya, "cinta itu apa yaa?" nenek uban bingung,sambil terus mengayun ambing menidurkan cucunya yg sudah menguap dalam dekapanya. " hmm yang jelas nenek liatnya saat kekekmu melamar dan menikahi nenek dulu, cinta itu...." tiba-tiba mata nenek uban berkaca-kaca teringat almarhum kakek uban. "cinta itu adalah saat kakekmu dengan setia menemani nenek  melewati hari-hari hingga tua hingga Allah sang pemilik sejatinya mengambil kembali kakek ke sisinya", si nenek seperti berbicara sendiri karena cucunya yang baru berusia 6 tahun itu sudah tertidur, cucu semata wayangnya memang lagi dipenuhi rasa penasaran yang tinggi, suka nanya ini itu yang bikin orang jadi bingung untuk menjawabnya.

Cintalah yang menguatkan langkah dan membulatkan tekad kakekmu yang jauh-jauh dari daerah asalnya pergi menemuin nenek. nenek uban melamun mengingat saat-saat indah kebersamaanya bersama kakek uban.

Yang paling indah dan romantis buat mereka berdua bukanlah  ketika mereka duduk berdua ditepi pantai menikmati ombak dan matahari terbenam, bukan makan malam di tempat mewah dan indah, tetapi yang paling indah dan selalu nenek uban rindukan adalah saat ditengah malam buta kakek uban membangunkanya untuk solat malam, disaat semua orang tengah terlelap tidur, sikakek mengajak nenek melihat jagat raya yang penuh bintang berserakan yang berkelipan memuja asmaNYA dikeheningan malam.

Nenek uban masih ingat malam itu kakek membangunkanya merngajaknya berwudhu menuntunya ke kamar mandi, terus mereka berdua melaksanakan solat malam dimushola lantai atas rumahnya tepat disampingnya ada sedikit halaman atau balkon yang dari sana mereka dapat melihat langit dan gunung lebih jelas, selesai salam kakek mengajak nenek menatap langit yang kebetulan sedang cerah dan indah," liat nek!dahulu sebelas bintang, matahari dan bulan bersujud pada nabi Yusuf dalam mimpinya sebagai tanda kenabianya, liat begitu luas dan besarnya jagat raya ini dan begitu kecilnya tubuh kita." kakek berkata panjang lebar sambil merenungi kemaha besaran Allah swt melalui ciptaanya. "kek kenapa bintang bisa bersinar ya kek? tanya nenek uban, " hmm ya mungkin karena bintang juga sama seperti bumi yang memiliki sumber energi yang besar berupa magma yang selalu mengeluarkan cahaya atau api yang tak pernah ada habismya". kakek uban menjawab sekenanya apa yang ada dipikiranya.

Tengah malam ini nenek uban bangun seorang diri sehabis mengerjakan dua rakaat salat malam, nenek uban mencoba melawan dinginya udara malam dia keluar  halaman lantai atas teras rumahnya,' kek nenek kangen" tanpa disadari kalimat itu keluar sendiri dari mulut nenek uban. "nenek rindu solat bareng kakek , nenek rindu melihat bintang bareng kakek" dan seperti mendapat jawaban sebuah bintang berkerlip begitu indah begitu dekat seakan itu bintang memancarkan cahayanya hanya untuk sang nenek uban.malam yang begitu indah dan menenangkan waktu nya sebagian orang melepas segala kegundahan kepada sang pemilik masalah pemilik seluruh alam semesta. tapi bagi nenek uban tengah malam dhabiskanya juga untuk melepas kangen, yaitu dengan melihat bintang, melepas kangen pada sang kakek yang baginya adalah bintang dihatinya yang senantiasa memberinya energi untuk hidup dan cahaya dalam hatinya

tulisan ini sebagai kado buat bidadari hati gue yang berulang tahun pada 14 febuari ini, maaf gk bisa dateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar